Kamis, 02 Agustus 2012

Selasa, 05 Juli 2011

Bidadari Kecil Untuk Ustad

Penulis Tamu : Masbro acacicu

Alhamdulillah, saya mendapat kesempatan untuk menyumbangkan tulisan. Terimakasih buat Ustad, si empunya blog tulisane dot blogspot ini. nah, biar paranetter tidak bertanya tanya tentang si Ustad, saya akan sedikit menceritakan sosoknya.

Namanya Ustad. Ini beneran lho. Nama itulah yang tertulis di akte, KTP, SIM dan kartu identitas yang lain. Nama lengkapnya Ustad Bagus Hidayatul FurQon. Dan kalau masih terasa mengganjal di hati, anda boleh kok memanggilnya FurQon. Itu nama panggilannya di rumah. Panggil Bagus juga oke, karena saat SD dan SMP dulu dia dipanggil Bagus. Asal jangan manggil yatul aja ya, hehehe...

Saya mengenal Ustad sebagai anggota dari sebuah organisasi pencinta alam. WANAGRAHA, itu nama OPA nya. Sampai sekarang, Ustad aktif berproses disana sebagai ketua forum komunikasi alumni (di pencinta alam biasa disebut ALB alias anggota luar biasa).

Gambaran lain tentang Ustad. Hmmm, apa ya? Secara fisik dia tinggi besar dan proporsional. Jauh lebih atletis dibanding saya yang junkis alias minim lemak. Pendiam, itu kesan pertama bila anda baru mengenal. Di balik itu, Ustad adalah pribadi yang menyenangkan. Satu satunya kelemahannya adalah mudah menebar janji, saking baiknya, hahaha...

Wew, jadinya saya cerita tentang si pemilik blog nih. Tapi gak apa apa. Siapa tahu setelah ini si Ustad akan lebih rajin lagi membelai dan mencumbui rumah mayanya (baca : blog).

Saya pernah menciptakan dua buah lagu untuk Ustad. Yang pertama berjudul Di Ujung Sadarku. Itu lagu istimewa. Saya ciptakan pada 23 Maret, suatu hari di saat saya ulang tahun. Sedikit cuplikan lirik yang sangat saya sukai, "Dan mengapa baru hari ini.. Sadar aku pasti mati.."

Ustad melantunkannya dengan sepenuh ekspresi. Dia benar benar bisa mewakili apa yang lagu tersebut ingin pancarkan. Sekedar ingin mendengarkan? Silahkan klik judul ini, Di Ujung Sadarku.

Masih ada satu lagu lagi yang saya ciptakan untuk Ustad. Sayangnya belum saya share. Maklumlah, untuk upload lagu, saya mesti ke warnet dulu. Biasalah, masalah koneksi internet.

Lagu kedua berjudul Bidadari Kecil. Lagu sederhana yang berkisah tentang sebuah tanya, sebuah keyakinan dan sebuah rasa cinta dari seorang pencinta alam.

Ah, daripada saya bercerita banyak tentang lagu ini (dan anda tidak bisa mendengarkan), lebih bijaksana bila saya tuliskan saja lirik lagunya hingga tuntas. Masalah share dan lain lain, anda bisa menghubungi si empunya blog di kolom komentar ini, hehehe... Lirik ini sekalian buat penutup tulisan saya.

Buat Ustad, terimakasih ya masbro udah boleh corat coret kata di sini. Kalau perlu, sekalian ajak kawan kawan yang lain untuk saling silang menulis di blog. dan kalau mau, Ustad juga boleh kok jadi penulis tamu di acacicu dotkom.

Mari berkarya (mari kita lanjutkan meski kita lelah), dan mari menulis. Karena tulisan kita tak akan pernah layu meski terhembus angin. Salam Lestari...!

Dan ini dia lirik lagu dari bidadari kecil. Aransemen, recording dan mixing sepenuhnya oleh Mas Mungki, gitarisnya tamasya band.


BIDADARI KECIL

Aku punya bidadari kecil
Yang bisa kubawa dan aku kantongi
Biasanya yang dia sukai
Duduk di bahu kananku dan bernyanyi

Dia punya sayap
Dia bisa terbang tinggi
Uuuuu.. yeeee yeeee..


Reff :

Setiap kita para pencinta alam
Pasti punya bidadari di hati
Yang sayapnya.. yang bisikan lagunya
Cahayanya menuntun kita terbang


Uuuu.. yeeee yeeee..







Penulis : Masbro acacicu


Silahkan dilanjut Mbacanya..